Jumat, 09 Desember 2022

INFORMASI TENTANG AULA MASJID BAITUSHSHIDQI PKP




SEJARAH SINGKAT MASJID BAITUSHSHIDQI PKP (J I S) JAKARTA ISLAMIC SCHOOL

Keberadaan masjid Baitushshidqi tidak terlepas dari berdirinya  PKP : Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta yang dibangun pada proyek monumental MTQ nasional ke yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1972 yang selanjutnya dibangun gedung PKP sebagai tempat pelatihan workshop bagi pengelola pesantren di Indonesia.

Menindak lanjuti Piagam Serah Terima Masjid Baitushshidqi tanggal 28 April 1998, maka melalui surat tanggal 6 Desember 2004 nomor 04/BP/YPKP/XII/2004, Bapak H. Ali Sadikin selaku Ketua Badan Pendiri Yayasan PKP DKI Jakarta menyerahkan bangunan Masjid Baitushshidqi kepada Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk dicatat/ dicantumkan sebagai milik/ aset Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

Penyerahan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Masjid Baitushshidqi tanggal 31 Maret 2005 yang ditanda tangani oleh Bapak Ir. TB. M. Rais selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan PKP DKI Jakarta dan H. Sutiyoso selaku Gubernur Propinsi DKI Jakarta.

Masjid berlantai dua, terletak dilingkungan Pendidikan, dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas peribadatan dan tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan. Lantai atas merupakan ruang utama masjid tempat penyelenggaraan ibadah Shalat 5 waktu, shalat Jumat, shalat tarawih, shalat Idul Fitri dan Idul Adha,Tadarus Al Qur’an, Kegiatan Ta’lim, Acara Pengislaman dan prosesi pernikahan dengan daya tampung 500 orang, sedangkan lantai bawah merupakan aula serbaguna yang disiapkan untuk penyelenggaraan acara resepsi pernikahan, khitanan, seminar, simposium, halal bil halal, reuni dll, dengan daya tampung 400 orang. Lokasi sangat strategis, mudah dijangkau dan dikenal masyarakat luas, terletak di dalam Kampus PKP Jakarta Islamic School, jalan Raya PKP, RT 001/008, Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur - 13730             


AULA SERBAGUNA MASJID BAITUSHSHIDQI 

Aula serbaguna masjid Baitushshidqi disiapkan untuk penyelenggaraan acara resepsi pernikahan, khitanan, seminar, simposium, halal bil halal, reuni dll.

Dapatkan segera informasi mengenai sewa aula serbaguna masjid Baitushshidqi dengan menghubungi pengelola;

Rosyid - HP/WA ( 0813 1900 7009 ) 

Sekretariat - Telp. (021) 8770 7140, dapat dihubungi pada jam kerja pukul 08.00-16.00

Fasilitas Ruang Akad Nikah 

  • Ruang akad nikah (berada di lantai 2) masjid
  • Karpet hambal uk. P. 7 m x  L. 3 m
  • Meja + taplak hias uk. 2m x 60 cm
  • Bantal alas duduk 6 buah 
  • Sound sistem 3 mic
  • Kipas angin dinding 6 buah
  • Sekat ruangan/ satir 
  • Ruang Rias Lt 2 

 Fasilitas Ruang Resepsi

    • Luas aula 210 m2
    • Panggung pelaminan uk. 6.6m x 2.4m
    • Karpet panggung dan karpet jalan
    • Kanopi uk. 14 m x 13 m
    • Kipas angin dinding 6 buah
    • Stand mic
    • Sound sistem 2 mic
    • Ruang rias pengantin ber AC
    • Kursi lipat chitos tanpa sarung 80 buah
    • Dapur
    • Tempat cuci piring
    • Area parkir luas
    • Podium
PRICE LIST
    1. Harga sewa gedung        Rp. 9.000.000
    2. Infaq catering                   Rp. 1.500.000
    3. Perijinan acara                 Rp.    500.000
    4. Kebersihan dan sampah  Rp.    300.000
    5. Over time/ jam                 Rp.    300.000

Keterangan :

  • Biaya tersebut di atas untuk 5 jam pemakaian dimulai dari akad nikah
  • Biaya perijinan ditiadakan apabila kondisi pandemi dinyatakan tidak ada
  • Selain hari Sabtu dan Minggu tidak ada penyewaan gedung
sedang proses edit





TATA TERTIB

Maaf sedang proses edit

Minggu, 03 Februari 2019

MEMBANGUN PERADABAN

Oleh : Dr.H.Zuhdi Zini


Rosulullah saw bersabda artinya: “Tuhanku telah mengajarkan adab kepadaku, maka ia menjadikan adabku  menjadi baik “ (HR. Ibnu Hibban).
Ulama berbeda pendapat tentang kualitas hadits ini ditinjau dari segi sanad, namun mereka sepakat secara matan (redaksi hadits ) bahwa hadits ini baik dan mendidik. Para pakar bahasa memberikan makna yang beragam tentang arti adab. Sebagian menerjemahkan adab adalah pendidikan, hingga hadits itu bermakna, Tuhanku telah mendidik aku, hingga baiklah pendidikanku. Sebagian lagi menerjemahkan kata adab dengan akhlak mulia, perangai yang baik, sopan santun dan sebagainya. 
Dalam makna ini haidits itu berarti Tuhanku telah mengajarkan aku akhlak yang mulia, hingga mulia akhlakku, dan sebagian lagi menerjemahkan kata adab dengan peradaban, hingga hadits itu dimaknai , Tuhanku telah mengajarkan aku peradaban yang baik, hingga baiklah peradabanku.

Dengan memahami ketiga makna itu, dapat dipahami bahwa etika yang baik akan lahir dari pendidikan yang baik dan peradaban yang baik terlahir dari pendidikan dan akhlak yang baik. Setiap manusia mempunyai dua tugas utama yang mulia.
1.         Sebagai khalifah di Muka Bumi
Sebagai khalifah manusia bertugas untuk membangun peradaban dirinya karena peradaban manusia adalah cermin dari karakter manusia itu sendiri. Allah Swt berfirman dalam QS.Al Baqoroh /2:30 artinya “ … Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, mereka berkata mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Tuhan berfirman , sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”
2.         Sebagai Pengabdi Allah atau Abdullah
Manusia yang  sanggup menjadi hamba Allah akan mampu berkreasi sebagaimana Allah berkreasi, hingga Rasulullah  saw mengajarkan, berakhlaklah kalian sebagaimana akhlak Allah. Seseorang yang mengabdi kepada Allah mempunyai tiga tingkatan; pertama , sebagai budak Tuhan . Pengabdian yang dilakukannya karena takut akan kekuasaan Tuhan, baik berupa siksa atau neraka. Kedua, sebagai pedagang , pengabdiannya kepada Tuhan karena ada keuntungan yang diperolehnya, baik keuntungan materi atau keuntungan immateri kelak yakni pahala dan surga, dan ketiga, sebagai kekasih Allah, pengabdian kepada Allah semata-mata karena ingin memperoleh cinta Allah, karena mereka yakin cinta Allah kepada hamba-Nya  melebihi dari segalanya.

Dengan dua fungsi yang dibangun secara seimbang maka manusia akan menjadi khalifah yang memiliki peradaban yang tinggi karena semua kreasinya merupakan personifikan Tuhan yang termanifestasi dalam setiap karya yang dihasilkannya. Untuk membangun peradaban yang tinggi tidak mungkin dilakukan oleh satu generasi, tetapi harus ada usaha yang berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya. 

Rasulullah berpesan .. “didiklah anak-anakmu dalam tiga hal, mencintai Nabimu, mencintai keluarga Nabi dan membaca Alquran.” 
Maka sesungguhnya orang yang membaca Alquran berada dalam naungan – Nya, bersama para Nabi dan orang-orang suci. Untuk menjaga peradaban mulia adalah dengan”membangun cinta dan mengamalkan Alquran”. Cinta yang baik adalah apabila yang dicintai  itu yang terbaik. Manusia mulia yang wajib dicintai agar  terbangun peradaban tinggi dan mulia adalah Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Dengan mencintai mereka akan lahir cinta sejati kepada sesama karena hanya dengan cinta, cinta itu akan terwujud. Allah telah menjamin Nabi Muhammad saw dan keluarganya sebagai manusia suci yang dapat dicintai dan diteladani. 
Allah berfirman….”Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih – bersihnya.” ( QS Al Ahzab/33:33 ).

Pondasi utama membangun peradaban adalah dengan mencintai Rasulullah saw dan keluarganya. Kebencian kepada Rasulullah saw dan keluarganya dan kepada orang-orang yang mencinta mereka akan melahirkan peradaban yang merusak , kejam dan sadis. Cinta hanya dapat terwujud kokoh dengan cinta itu sendiri.

Pondasi kedua untuk membangun peradaban yang tinggi adalah dengan mempelajari, memahami dan mengamalkan Alquran. Karena Alquran adalah cermin dari sebuah peradaban yang tinggi. Saat Sayyidah Aisyah, ummul Mukminin ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, beliau menjawab, akhlak Rasulullah adalah Alquran. Pendek kata , Rasulullah saw adalah Alquran berjalan dan itulah peradaban tertinggi di dunia ini. Peradaban harus selalu  dijaga  dan dipelihara dengan cara melakukan transpormasi ilmiah kepada anak-anak sebagai pewaris sebuah peradaban. Rasulullah saw bersabda , …. “Didiklah anak-anakmu dengan pendidikan yang baik.”

Dengan demikian peradaban yang tinggi bukan hanya kenangan masa lalu dan bukan pula mimpi di masa depan. Peradaban adalah akulturasi kerja keras yang dilandasi oleh cinta dan kasih sayang. Peradaban sesungguhnya adalah cerminan dari asma Allah yang Maha Tinggi. Wallahu a’lam.*** (anattasannai)

Kamis, 31 Januari 2019

Ibadah Sunnah dan Manfaatnya

 

1. Isi kandungan Al Quran berisi larangan meliputi :
a. Akidah
b. Ibadah
c. Muamalah
d. Jinayah/Hukum
2. Larangan dan perintah : Meninggalkan hal yang makruh akan jadi perisai bagi keselamatan jiwa.
3. Kewajiban Sholat Jumat (Fardu Ain) : Bagi laki-laki, tetapi dalam hal mendesak dapat diganti dengan Sholat Dzuhur bagi Musafir dan petugas penjaga keamanan.
4. Sholat Sunnah Rawatib Qabliyah dan Ba'diyah ada 12 Rokaat :
a. Dzuhur: Qabliyah 4 rokaat, Ba'diyah 2 rokaat
b. Maghrib: Ba'diyah 2 rokaat
c. Isya: Ba'diyah 2 rokaat
d. Subuh: Qabliyah 2 Rokaat
5. Mafaat Sholat Rawatib : Bernilai untuk menutupi kekurangan Sholat wajib dan nilainya lebih tinggi daripada Sholat Sunnah lainnya.
6. Melaksanakan Sholat wajib pada bulan Romadhon : Nilainya 70 kali lipat daripada Sholat wajib, dan melaksanakan Sholat Sunnah pada bulan Romadhon sama dengan 1 kali Sholat wajib.
7, Sholat Dhuha : Merupakan pancaran kebahagian hati, orang yang melaksanakan Sholat Dhuha di surga akan dibukakan pintu surga melalui pintu surga.
8. Hukum puasa : Wajib, Sunnah, Makruh & Haram
a. Puasa wajib : Romadhon, Nadzar, Kofaroh & Qodho Romadhon
b. Puasa sunnah : Syawal, Arofah & Tarwiyah, Asyuro, Senin & Kamis, Ayyamul bidh
9. Puasa makruh
a. akhir sya'ban kecuali jatuh pada Senin Kamis.
b. Puasa Arofah bagi jamaah Haji
c. Puasa pada hari Jumat maupun Sabtu yang tersendiri
10. Puasa Haram
a. Pada dua hari Raya; Idul Fitri dan Idul Adha
b. Puasa hari Tasyrik; 11, 12 & 13 Dzulhijah
c. Puasa yang melakukan tanpa izin suami
d. Wanita Nifas
e. Wanita hamil tua

11. Orang-orang yang melakukan ibadah-ibadah puasa sunnah : Akan diampuni dosa-dosanya

Muhasabah Akhir Tahun

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuaهtnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Hasyr:59: 18)
Tafsir Ayat:
1. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan mentaati-Nya, yaitu melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Dan hendaknya setiap diri memperhatikan amalnya yang akan diperhitungkan pada hari hisab, apakah amalnya itu termasuk amal soleh yang layak mendapatkan ganjaran kebaikan atau amal buruk yang berakibat kepada siksa.
3. Apabila dia tahu bahwa perbuatannya adalah amal soleh yaitu sesuai syariat, namun apakah diterima atau tertolak.
4. Dan hendaknya setiap diri bertakwa kepada Allah dan melakukan muhasabatun nafsi terhadap semua amalnya dari sisi kebaikannya, keikhlasannya serta memeliharanya dari segala yang merusak amal tersebut.
5. Allah Maha Mengetahui semua yang kamu kerjakan. (Mushthafa Fajar, al Tafsir al Mukhtasar, hlm. 609)
Tugas dan Tanggung jawab Manusia :
  • Mengenal Tuhannya lalu mentaati-Nya
  • Mengenal musuhnya lalu menentangnya
  • Mengenal negeri tempat tinggalnya lalu memperbaikinya.
  • Mengetahui bahwa ia akan segera pergi lalu mempersiapkan bekal perjalanannya
  • Mengambil dunia hanya sekedar rizki yang mencukupinya.
  • Berteman dengan kesucian. (Madinah Balaghah, hlm.547)
Kebahagiaan Manusia :
  • Orang mukmin adalah mereka yang bahagia dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya.Orang yang bahagia adalah mereka yang panjang umurnya dalam taat kepada Allah (kanz al Ummal, jld. 15, hlm. 667, Nahj al Fashahah, jld. 1, hlm. 465)
  • Kebahagiaan adalah akhlak mulia dan kesedihan adalah akhlak yang buruk.
  • Orang yang bahagia adalah mereka yang taat kepada Tuhannya dan orang yang sedih adalah mereka yang jatuh dalam perbuatan dosa. (Ali Mukhtari, Akhlak, hlm.81)
Kejelekan Manusia :
  • Setiap hari diberikan rizki tetapi selalu mengeluh.
  • Setiap hari umurnya berkurang namun ia bahagia
  • Merasa cukup dengan sedikit amal soleh, namun selalu mengejar perbuatan yang sia-sia
  • Terhadap karunia yang sedikit tidak merasa cukup namun terhadap nikmat yang banyak tidak pernah puas.
  • Mengetahui dirinya pasti mati, namun tidak beramal untuk mempersiapkan kehidupan sesudah mati
  • Sadar bahwa dunia sementara, namun tidak pernah letih mengejarnya.
Langkah Penyucian Diri :
  • Bertobat terhadap dosa yang pernah dilakukannya.
  • Muroqobah, kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi dirinya
  • Muhasabah, introspeksi diri terhadap semua perbuatan yang pernah dan akan dilakukannya
  • Mujahadah, berjuang dengan sungguh-sungguh mencintai Tuhannya
Muhasabah :
1. Segera berbuat baik karena pada akhir zaman keimanan cepat berubah menjadi kekafiran atau sebaliknya
Rasulallah saw berpesan: Segeralah beramal soleh karena pada akhir zaman akan banyak terjadi fitnah, pagi hari seseorang masih beriman, namun di sore hari sudah menjadi kafir, atau sore beriman namun pagi telah kafir lagi. Saat itu banyak orang yang menjual agamanya untuk kenikmatan sejenak
2. Bersabar dalam beramal
Rasulallah saw berpesan: Hai manusia mendekati kiamat akan terbentang urusan yang keras, ketakutan yang besar dan masa yang sulit. Kegelapan menguasai, kefasikan merajalela, orang-orang yang memerintah yang ma’ruf dianiaya, dan orang-orang yang mencegah kemunkaran disiksa, maka siapkanlah iman untuk menghadapinya dan gigitlah dengan gigi gerahammu sekuat mungkin, berlindunglah dengan berbuat amal soleh, dan paksakan dirimu melakukannya serta bebaskanlah diri kalian dari neraka, menuju kenikmatan yang abadi
3. Cerdas dalam menyikapi dunia
Nabi saw berpesan: Wahai manusia, orang yang ada di dunia itu adalah tamu dan apa yang ada di tangan mereka adalah palsu. Sesungguhnya tamu akan pergi dan sesuatu yang palsu tertolak. Ketahuilah bahwa dunia adalah harta yang ada sekarang, orang yang baik dan jahat makan darinya. Akhirat adalah janji yang benar.
4. Bersikap zuhud dalam hidup
Nabi saw berpesan: Wahai manusia janganlah banyak memperturutkan syahwatmu, niscaya kemiskinan akan menjadi mudah bagimu, Janganlah berbuat dosa, niscaya kematian akan menjadi mudah bagimu, infakkanlah hartamu di jalan Allah, niscaya engkau akan senang bergabung dengannya, merasa puaslah dengan apa yang telah diberikan kepadamu niscaya akan ringan hisabmu.
5. Selalu mengingat kematian
Rasulallah saw berpesan: Perbanyaklah mengingat si pelumat kelezatan (kematian). Jika kalian mengingatnya disaat sulit , maka ia akan melapangkan kesulitanmu sehingga kalian senang kepadanya dan kalian diberi pahala. Jika kalian mengingatnya saat kaya, maka ia akan membuat kalian membenci kekayaan sehingga kalian mendermakannya dan kalian diberi ganjaran.
6. Bertawakal dalam hidup
Nabi saw berpesan: Siapa yang memutuskan hubungannya dengan selain Allah, maka Allah akan mencukupkan bantuan untuknya. Siapa yang memutuskan hubungannya kepada selain dunia, maka Allah akan menyerahkan ia kepadanya. Siapa yang berusaha mencapai satu perkara dengan jalan maksiat kepada Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari sesuatu yang ia dekati dan Allah akan mendekatkannya kepada sesuatu yang ia jauhi
Pandangan Mukmin :
Rasulallah saw bersabda: Sungguh mengagumkan bagi urusan orang mukmin. Semua urusan baginya baik dan tidak ada yang seperti itu melainkan sikap orang mukmin. Sesungguhnya seorang mukmin bila memperoleh kesenangan, dia bersyukur dan itu baik baginya, sebaliknya apabila seorang mukmin mendapat musibah yang tidak menyenangkan, dia sabar dan itupun baik baginya. (HR Muslim)
Rasulallah saw mengingatkan: Tidak akan melihat neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah, mata yang tidak tidur semalaman dalam kataatan kepada Allah dan mata yang dipejamkan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah
Penutup :
Qois bin Ashim bertanya kepada Rasulalah saw, ya Rasulallah ajarkan kepada kami suatu amal yang bermanfaat! Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya bersama kemuliaan ada kehinaan, bersama kehidupan ada kematian, bersama dunia ada akhirat, sesungguhnya segala sesuatu akan dihisab, dan segala sesuatu ada yang mengawasinya. setiap kebaikan ada pahalanya, setiap keburukan ada balasannya, setiap ajal sudah tercatat dan sesungguhnya dia hai Qois harus ada padamu, setiap pendamping akan terkubur bersamamu padahal mereka hidup, dan engkau akan terkubur bersamanya saat engkau mati. Apabila dia mulia, maka dia akan memuliakanmu dan apabila dia buruk, dia akan pasrah kepadamu, kemudian engkau tidak akan dikumpulkan kecuali bersamanya, tidak akan dibangkitkan kecuali bersamanya, dan tidak akan ditanya kecuali tentang dia yaitu amalmu.(Ali Al Mukhtari, silsilah ahadis al mustarakah, al akhlak, hlm. 292)

Rabu, 30 Januari 2019

Mengenal Nabi Muhammad SAW

Januari 3, 2016 

Makna Muhammad
Muhammad terpuji karena kepribadiannya:
1. Muhammad himpunan dari karakter Abdullah (pengabdi Allah),.
2. Aminah (terpercaya dan jujur).
3. Halimah (santun).
4. Abu Syaibah (bijaksana)
Muhammmad adalah hamba yang selalu mengabdi kepada Allah, jujur dan terpercaya dalam menjalankan hidup, selalu santun dan sabar dalam menghadapi dirinya dan orang lain serta bijaksana dalam menetapkan keputusan

Muhamad Dalam al Qur’an
Kata Muhammad dalam al Qur’an termaktub empat kali. Dan ada satu surat dalam al Qur’an yang bernama surat Muhammad yaitu surat ke 47.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(QS. Ali Imran/3:144)

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS al Ahzab/33:49)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang benar dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS. Muhammad/47:2)
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..(QS. Al Fath/48:29)

Ahmad dalam al Qur’an
Kata Ahmad tertulis dalam al Qur’an sebanyak satu kali yaitu didalam surat al Shaff/61 ayat 6.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Al shaff/61:6)

Tugas dan Fungsi Rasul
1. Rahmat bagi seluruh alam
Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS al Anbiya/21:107)
2. Mencari titi temu bukan titik seteru
Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)“ (QS. Ali Imran/3:64)
3. Basyir dan Nadzir.
"Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui." (QS al Naba/34:28)
4. Keteladanan
"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab/33:21)
5. Cahaya yang menuntut
"Hai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi." (QS. Al Ahzab/33:45-46)

Kewajiban Umat terhadap Rasul
1. Mengikuti Rasulallah SAW
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Ali Imran/3:31)
2. Mencintai Rasulallah SAW
عن عبد الله بن مسعود قال. قال رسول الله صلى الله عليه و آله: لا يكون العبد مؤمنا حتى أكون أحب إليه من نفسه و من ولده و ماله و أهله.
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulallah saw bersabda: Seorang hamba tidak akan menjadi seorang mukmin hingga aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, anaknya, hartanya dan keluarganya.
3. Taat kepada Rasulallah SAW
قال رسول الله صلى الله عليه واله لعلي عليه السلام : من أطاعني فقد أطاع الله
Rasulallah SAW bersabda kepada Ali: Siapa yang taat kepadaku, sungguh dia telah taat kepada Allah.
4. Berselawat kepada Rasulallah SAW
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
"Sesungunya Allah dan malaikat-Nya berselawat kepada nabi, hai orang-orang yang beriman berselawatlan dan sampaikan salam kepadanya." (QS al Ahzab/33:56)
يا رسول الله، قد علمنا كيف نسلّم عليك. فكيف نصلّي عليك؟ فقال: قولوا: اللهم صلّ على محمّد وآل محمّد
Rasulallah sungguh dia telah mengajarkan kepada kami bagaimana kami mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana kami berselawat kepadamu, Rasulallah saw bersabda: Katakanlah, Allahumma sholli ala Muhammad wa ali Muhammad
5. Meneladaninya
لَقَدْ كانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَة
"Sungguh bagimu pada diri rasulallah saw ada teladan yang baik." (QS al Ahzab/33:21)
6. Mencintai keluarga Rasulallah SAW
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
"Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan kotoran darimu hai ahlul bait dan Dia mensucikanmu dengan sesuci-sucinya." (QS. Al Ahzab/33:33)
وهم الّذين قال رسول الله صلى الله عليه وآله فيهم: إنّي مخلّف فيكم الثقلين كتاب الله وعترتي أهل بيتي، ألا وإنهّما لن يفترقا حتّى يردا عليّ الحوض
Dan mereka adalah yang disabdakan oleh Rasulallah saw: sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang berat yaitu kitabullah dan ithrati, keluargaku . Ketahuilah keduanya tidak akan terpisah hingga berjumpa denganku di telaga surga
 

Waktu Berdoa yang Mustajab

Januari 5, 2016 

Waktu-waktu doa yang mustajab sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat-sahabat antara lain :
1. Sepertiga dari malam hari sampai dengan tiba waktu fajar (waktu solat subuh)
2. Pada tengah malam dan pada akhhir tiap melaksanakan solat fardu
3. Waktu-waktu antara azan dan iqomah Syukur bisa dilaksanakan dengan berdoa mengadukan kepada Allah SWT dengan kesungguhan sambil menangis. Bila ditanah haram mekkah atau madinah bukan saja waktu-waktu mustajab tapi juga mengenal tempat-tempat dan waktu-waktu mustajab seperti halnya :
a, Di multazamm (antara pintu kabah dan hajar aswad)
b. Di hjir ismaildi dalam arena masjid Haram bagian dalam sekitar kabah dan juga bagian halaman luar masjid Haram.
c. Di Arafah sewaktu pelaksanaan wukuf inti dari pelaksanaan ibadah Haji
d. Beberapa tempat lain di mekah
e. Di Madinah yakni di raudah dan bagian dalam Masjid nabawi, serta halamn masjid Nabawi
f. Masjid Quba
g. Kiblatain
h. Beberapa tempat ziarah antara lain bukit / uhud khondak
 

Mendekatkan Diri Kepada Kepada Allah

Januari 6, 2016 

Zikir bukanlah satu – satunya jalan untuk menuju kepada-Nya. Kita dapat pula mendekatkan diri kepada Allah melalui perbuatan sehari – hari. Yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan adalah semata – mata hanya karena taat mematuhi aturan main –Nya. Misalnya, kita berbuat baik kepada tetangga bukan lantaran ia baik kepada kita, tapi semata – mata karena Allah memerintahkan kita untuk mengeluarkan sedekah membantu meringankan beban orang yang sedang dalam kesusahan.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh At – Tirmidzi, Rasullah SAW. Bersabda : Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Dan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasullah berpesan : Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah dan menikahi karena Allah, maka sempurnalah imannya. Jaminan Allah dalam Al-Qur’an :
"Barangsiapa diantara kamu yang patuh kepada Allah dan Rasulnya, dan mengerjakan perbuatan baik, niscaya akan kami berikan pahala dua kali lipat, dan untuk mereka kami sediakan rezeki yang banyak". (Al – Ahzab (33):31)
Motivasi ini dapat terpelihara bila kita selalu berzikir. Itulah pula sebabnya dengan zikrullah orang mampu untuk taat pada perintah Allah yang “berat – berat” seperti : ikhlas lillahi ta’ala, sabar, tawakal, sholat khusuk, tidak takabur (ujub), tidak riya, bersyukur dan perintah – perintah lainnya yang erat hubungannya dengan perilaku batin. Hanya orang yang bertaqwa sajalah yang dapat berzikir dengan benar. Sedangkan sebagai indikator keberhasilannya adalah sebagaimana yang difirmankan Allah:
Surat Ar – Ra’d (13) : 28 Artinya :
"(yaitu) orang – orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram"
Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui suatu proses kesungguhan hati yang panjang. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu dengan selalu taat mematuhi aturan main –Nya, dimana berzikir termasuk salah satu diantaranya dengan selalu memiliki motivasi bahwa kita tidak ingin seperti iblis yang membangkang pada perintah Allah (yaitu ketika ia diperintahkan sujud pada Adam), maka menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya akan berasa lebih mudah
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, Aisyah berkata : “Adalah Rasullah SAW. Berzikir kepada Allah sepanjang hayatnya”. Pada riwayat lain, dikatakan bahwa Rasullah SAW. Bersabda, “kalau hati tidak diisi dengan zikir, maka ia bagaikan bangkai.”

Pentingnya Tauhid dan Bahaya Syirik



Disampaikan pada khutbat Jumat, 8 Januari 2016
Allah SWT sebagai dzat pencipta alam, telah menetapkan perintah dan larangannya.
Perintah terbesar kepada manusia supaya bertauhid, yaitu ifrodullahi fil ibadah (mengeasakan Allah dalam ibadah) dan sebagainya larangan yang terbesar adalah kesyirikan. QS An-Nisa ayat 36 "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun..."
Pentingnya Tauhid dan Bahaya Syirik, diantaranya:
1. Allah ciptakan manusia untuk bertauhid
Fitrah manusia telah mengakui Allah SWT sebagai Tuhan.
QS Al-A'raf ayat 172 "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Seluruh manusia mengakui Allah, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan.
Allah perintahkan supaya menyembah hanya kepada-Nya QS Az Zariyat ayat 56 "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

2. Tauhid inti dakwah para Nabi dan Rosul
Setiap ummat telah diutus seorang Rosul dengan syariat yang berbeda-beda, tetapi inti dakwahnya Tauhid, QS An-Nahl ayat 35 "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".
Ummat Islam masih banyak percaya kepada Tahayul.
Setiap Rosul mengajak ummatnya hanya menyembah Allah, QS Al-Anbiya ayat 25 "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

3. Tauhid menyebabkan masuk surga, sedangkan syirik menjerumuskan ke neraka
Orang yang meyakini dan mengakui Allah sebagai Tuhan yang berhak disembah, dia memiliki hak masuk surga.
QS Al-Maidah ayat 72 "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."

4. Tauhid dapat menghapus dosa, syirik menghapus pahala
Tiap dosa akan diampuni Allah kecuali syirik. QS An-Nisa ayat 48 "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Perbuatan syirik menghapus pahala. QS Az-Zumar ayat 65: "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."

Mendambakan Keturunan yang Sholeh dan Sholehah



Anak yang sholeh/sholehah adalah merupakan dambaan semua orang, karena justru anak yang sholeh/sholehah ini merupakan kader masa yang akan datang.
Anak yang sholeh/sholehah pada umumnya dilahirkan dari rahim – rahim keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah cukup sandang, pangan dan papan dengan dibarengi dengan pendidikan - pendikan dan pengajaran yang memadai.
Tidak terkecuali semua rumah tangga mendambakan putra/putri yang sholeh – sholehah oleh sebab itulah perlu diperhatikan beberapa proses mencari calon istri ataupun suami dari bibit yang unggul, yakni keturunan yang baik – baik sesuai dengan hadits Rasullah SAW yang diriwayatkan oleh sahabat Muslim sebagai berikut :
Hadits Rasullah SAW Artinya : Wanita/laki dinikahi karena 4 (empat) faktor yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya, pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (H.R. Muslim)
Dari Ke 4 (empat) macam ini yang sangat diutamakan dan yang harus diawal dipilih ialah dari sisi Agamanya, tidak hanya bahagia dunia tapi juga bahagia di akhirat kelak, karena Agamanya menentukan kehidupan yang sakinah, mawadah dan warahmah. Banyak pengalaman memilih istri/suami yang mungkin beda agama, di ujung rumah tangganya banyak berada di persimpangan jalan dan pada gilirannya tidak sedikit banyak korban cerai dan menderita sanak selingkarnya.
Agama sangat mewarnai kehidupan baik perorangan, keluarga dan masyarakat, karena agama adalah aturan – aturan dari Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi – nabiNya sebagai pedoman hidup umatnya dalam segala hal.

3 Faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan Anak

  Januari 13, 2016

3 (tiga) faktor ini sangat mewarnai corak dalam memberi dasar fondamen bagi anak – anak hingga perkembangan jasmani dan rohaninya :
1. Pendidikan Rumah Tangga
Awal pertama kali memberikan pondasi dasar /asas bagi anak, dari rumah tangga itulah, potret masa depan anak. Oleh sebab itu, ciptakan rumah tanggamu yang sakinah, mawadah dan warahmah, yakni surga seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW yang artinya : Baitii Jannati (rumahku adalah surgaku).
Segala sesuatu yang ada dalam rumahnya harus menjurus kepada pembentukan rohani jasmani si anak. gambar, hiasan, pot bunga, benda lainnya bahkan lagu – lagu dalam nyanyian apa – apa yang didengarnya harus merupakan alat untuk pendidikan pengajaran si anak.

2. Pendidikan Sekolah
Diharapkan para orang tua mencari pendidikan/sekolah dasar yang memadai untuk dapat mencerdaskan mereka dan belajar tanggung jawab serta memiliki akhlaqul karimah. Anak belajar beradaptasi dengan anak – anak yang lain, yakni di sekolah, di masyarakat, pendidikan sudah terbentuk warna kelak bagi si anak. Tentu saja diharapkan pendidikan yang bernafaskan agama.
Sejak usia dini, dasar, menengah sampai dengan sekolah/perguruan tinggi diharapkan sudah harus dalam pembentukan pribadi – pribadi sebagai harapan masa yang akan datang, bahkan sudah tergambar potret masa depannya kelak.

3. Pendidikan lingkungan
Lingkungan juga ikut mewarnai dalam pribadi anak oleh sebab itulah dalam membangun rumah tangga hendaklah mencari tempat – tempat/lahan – lahan dan lingkungan – lingkungan yang memadai yang bernuansa agama seperti adanya madrasah, surau dan masjid, syukur bila berdekatan dengan Majlis – majlis Ta’lim. Biasanya masyarakat sekitarnya pun cukup baik ikut mendukung berkembangnya pendidikan dan pengajaran yang baik dan pergaulannya pun harus terkontrol, terawasi, diharapkan membawa kearah yang positif yang membangun.

Cara Mendidik anak (Yang Diajarkan Para Hukama)



Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik – baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Maka perlu anak dibekali agama dengan sejumlah contoh teladan yang terpuji.

Khusnul Khotimah

Januari 14, 2016 

Umumnya orang Islam menghendaki di penghujung hayatnya Khusnul Khotimah (baik dan mulus akhirnya) merupakan dambaan semua orang Islam di dalam hidupnya kelak di penghujung hayatnya mengharapkan khusnul khotimah karena kita semua pasti akan mati.
Ada 4 I + 1 A, yakni : Iman, Islam, Ihsan, Ilmu, dan Amal yang merupakan modal dasar, awal pertama kali yang harus dimiliki oleh semua orang khususnya yang beragama Islam. Agar dalam menghadapi kehidupan di dunia ini tidak hanya untuk sekedar hidup bahagia dunia saja, karena nanti ada kehidupan akhirat yang kekal abadi setelah melalui terminal mati.
Perlu bagi seseorang punya iman yang kuat karena merupakan modal dasar dari satu kehidupan. Ibarat bangunan merupakan pondasinya yang harus kuat, kokoh, dan tangguh. Apapun yang dihadapi aral rintangan sekalipun, beban berat apapun harus dapat ditanggulanginya.
IMAN:
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Malaikat-Malaikat Nya
3. Percaya kepada Kitab-Kitab Nya
4. Percaya kepada Nabi-Nabi Nya
5. Percaya kepada adanya Qada dan Qadar
6. Percaya adanya hari akhirat (hari kiamat)

ISLAM: artinya damai atau selamat. Rukun Islam ada 5 (lima) yakni :
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mendirikan sholat lima waktu
3. Berpuasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat
5. Melaksanakan ibadah haji ketanah suci Al – Mukarramah (bila mampu)

Al IHSAN:
Sebagai modal dasar pembangunan manusia seutuhnya yang merupakan juga sebagai modal dasar untuk memperindah, mempertajam, serta melekat erat mendasar terhadap pengamalan Islam hingga tidak bisa tergoyahkan bahkan lebih indah, lebih dalam dan lebih tajam seperti halnya karang yang diujung pulau setiap kena hempasan ombak dari depan, samping kiri dan kanan bukan menjadi tumpul tetapi semakin menajam, meruncing, atau sebagaimana pohon yang ada di tengah gurun pasir atau ladang belantara, setiap kena hempasan angin kencang dari belakang, depan, samping kanan kiri, pohon tadi tidak tumbang tetapi akarnya semakin masuk ke dalam petala bumi.

ILMU:
Merupakan modal dasar untuk lebih meyakinkan lahir dan bathin untuk tidak mudah goyah dan selalu akan berkesan, lebih beristiqomah di dalam melaksanakan modal-modal dasar Iman, Islam, dan Ihsan. Ilmu tanpa iman tidak ada arti dan Iman Islam Ihsan tanpa ilmu hambar dan tercela (madzmum).

AMAL:
Puncak dari semua modal dasar karena Iman, Islam, Ihsan dan Ilmu tanpa diamalkan seperti air yang tumpah di atas pasir tiada bekas dan kesan apapun. Amal inilah sebagai penilaian terakhir oleh Allah SWT dan amal inilah yang bisa meningkatkan derajat manusia juga bisa menjatuhkannya.
Amal inilah sebagai kaca perbandingan, akhir dari semua 4 I+ 1 A ini. Hadits yang diriwayatkan oleh Attabrani : Rasullah SAW, bersabda :
“Tidaklah diterima iman seseorang, bila tidak disertai amalan / perbuatan, dan tidaklah diterima amalan / perbuatan, bila tidak disertai iman.”